Perkembangan Agama Buddha Di Asia Selatan, Asia Timur Dan Asia Tenggara

Advertisement

Perkembangan Agama Buddha Di Asia Selatan,  Asia Timur Dan Asia Tenggara


Perkembangan Agama Buddha Di Asia Selatan,  Asia Timur Dan Asia Tenggara - Agama Buddha mengalami perkembangan yang begitu pesat di India pada masa pemerintahan Raja Syoka Vardhana ( 273 - 232 SM ). Semula ini Raja memiliki sifat yang bengis.Ia tega  membunuh raja tertuanya untuk mendapat kekuasaan, ia juga berperan dalam pembunuhan  90 orang saudaranya karena dianggap menghalangi cita - citanya. Begitu pula pasukan kerajaan yang telah memasung lebih dari 25.000 rakyat Kerajaan Kalingga yang berhasil dikalahkannya. Sejak peristiwa pembantaian rakyat kalingga Asyokha yang bengis berbalik menjadi orang yang baik hati, sabar dan adil. Kekejaman dan kelalingannya ia tebus dengan cara memilih agama Buddha sebagai agama dan ppedoman hidupnya Ia juga menetapkan agama Buddha sebagai agama negara dan dasar pemerintahan. Pada masa pemerinntahannya seluruh India dapat disatukan. 

Di bidang budaya tidak kurang dari 48.000 buah stupa didirikan. Stupa yang termasyhur berada di Sachi, India Tengah. Raja Asyoka tidak hanya tidak hanya mengembangkan agama Buddha di Negerinya sendiri. Ia pun mengirimkan utusan -  utusannya ke negeri asing seperti Yunani, Syria dan Mesir. Usaha menyebarluaskan agama Buddha ke sebelah Barat tidak membuahkan hasil. Lain halnya dengan penyebaran agama ke Srilangka yang dilakukan oleh kedua putra Asyoka dan para biksu dibawah pimpinan Mahinda. Mereka berhasil menarik Raja Tissa memeluk agama Buddha dan bahkan banyak rakyat di negeri itu mengikuti langkah rajanya. 

Pada tahun 65 Masehi agama Buddha sudah mulai masuk ke Cina melalui para Muni yang tinggal di biara - biara di sepanjang jalur perdagangan sutera. Di samping itu ada pula muni - muni yang langsung memasuki Cina di szaman Dinasti Han. Dalam abad ke - 2  Masehi telah ada orang Buddha yang tinggal di Ibukota Lo - Yang, diantaranya biksu Lokaraksha. Pada masa itu sudah berhasil diterjemahakan 176 buku agama Buddha ke dalam bahasa Cina. Melalui buku - buku itu kaum cerdik pandai Cina dapat membacanya sehingga tertarik untuk memeluk agama Buddha. Aliran yang berkembang di Cina yakni Buddha Mahayana dalam perkembangannya terlebur dengan ajaran Kongfu - tse dan Lao - tse.

Agama Buddha memiliki peluang menyebar  di Korea bermula dari peristiwa penaklukan kerajaan - kerajaan Korea (Kokuryu), Silla, dan Paikche) pada tahun 108 Masehi oleh Han Wu Ti, Kaisar Cina. Negara Jepang yang berdekatan dengan Korea ternyata tak luput daripengaruh Buddha. Agama Buddha masuk ke Jepang melalui Paikche pada tahun 538 Masehi. Ketika itu Raja Paikche mengirim bingkisan kepada tenno di  Yamato berupa arca Buddha kencana dan beberapa naskah agama Buddha. Pada  kesempatan itu disuruh pula beberapa muni untuk mengajarkan agama Buddha. Selanjutnya pada sekitar abad ke - 7 Raja Shotoku Taishi memeluk agama Buddha, bahkan pada tahun 604 mengeluarkan aturan yang menganjurkan rakyat mentaati  agama Buddha. Aliran agama Buddha yang berkembang di Jepang yaitu : Nara, Tendai , Shin, Shingon, dan Zen.

Agama Buddha ternyata amat luas pengaruhnya di kawasan Asia Tenggara. Di Asia Tenggara banyak bertebaran peninggalan bangunan kuno berupa Pagoda. Pagoda adalah bangunan indah yang bersusun ke atasdalam beberaa tingkat yang memiliki nilai keagamaan. 


Advertisement