Apa Itu Sifat Totipotensi Pada Jaringan Tumbuhan

Advertisement
Sifat Totipotensi Pada Jaringan Tumbuhan - Sifat totipotensi merupakan potensi pada setiap sel penyusun jaringan dewasa untuk mengadakan pembelahan dan membentuk individu baru. Sel-sel penyusun jaringan dewasa atau sel somatis yang berada di bawah rangsangan tertentu memiliki potensi untuk mengadakan pembelahan atau embrionik membentuk kalus atau sel-sel hasil pembelahan suatu struktur yang tidak beraturan. Selanjutnya, kalus di bawah rangsangan tertentu memiliki potensi untuk berdiferensiasi menjadi individu baru multiselular melalui diferensiasi dan organogenesis. kultur jaringan memanfaatkan sifat totipotensi untuk usaha melestarikan tanaman langka. karena maksud sifat totipotensi tersebut adalah perkembangan sel untuk menjadi sama persis dengan asal sel.


 Totipotensi Pada Jaringan Tumbuhan

Adanya kenyataan bahwa sel-sel dapat mempertahankan potensi zigot untuk membentuk semua bagian organisme yang matang atau totipotensi telah mengilhami lahirnya rekayasa genetika. Salah satu aplikasi dari teknik rekayasa genetika yang dikembangkan secara ekstensif di bidang pertanian adalah teknik kultur jaringan. Menurut teori sel tersebut, sel merupakan penyusun suatu individu, sedangkan berdasarkan sifat totipotensi, sel mampu tumbuh serta berkembang menjadi individu sempurna membentuk jaringan dan organ-organ penyusunnya.

Keuntungan teknologi kultur jaringan bukan sekedar dapat membuat individu yang mirip aslinya tetapi juga dapat menghasilkan individu dalam jumlah yang besar dalam waktu yang relatif singkat selain itu kultur jaringan dapat digunakan untuk seleksi individu unggul dan pelestarian individu yang memiliki sifat tertentu.
Kultur jaringan dapat dilakukan melalui beberapa teknik. 

Hendaryono dan Wijayani  mengungkapkan bahwa teknik kultur jaringan yang telah dikenal di antaranya yaitu :

1. Meristem culture yaitu kultur jaringan menggunakan bagian tanaman dari jaringan muda atau meristem.

2. Pollen atau anther culture yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman berupa 
serbuk sari atau benang sari.

3. Choloroplast culture yaitu teknik kultur jaringan menggunakan kloroplas untuk keperluan memperbaiki sifat tanaman melalui pembuatan varietas baru.

4. Somatic cross atau persilangan protoplasma, yakni penyilangan dua macam protoplasma menjadi satu, kemudian dibudidayakan sehingga dihasilkan tanaman yang mempunyai sifat baru.
Advertisement